Created by : Forum Creative Crew "Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana "

Senin, 04 Mei 2009

keharuman

ketika sebuah bunga mekar
tercium keharumannya
warna merekah
saat keping kelopak satu persatu mulai gugur
meninggalkan tangkai dan dahan penyyangga
kahruman perlahan mulai semu
pertanyaan kemudian muncul
akankah di dahan yang sama , tangkai yang sama
muncul keharuman serupa
matematis menjawab dengan teori kemungkinan
kemungkinan bisa di tengah jutaan perbandingan
hingga kapan
hingga dunia menutup kenyataan
bukankah bijaksana ketika berkata
biarlah keharuman itu menjadi semu
dan hanya nyata dalamsebuah fatamorgana pikiran

profil by tia

FPMHD UNUD, Kepedulian dan NGayah
Bermula dari kepedulian terhadap “pemojokan” terhdap Hindu, lahir sebuah organisasi yang mewadahi anak muda Hindu dari seluruh Universitas di Bali yang peduli akan hal ini yakni Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Bali. Namun ungkapan “ tak akan ada yang abadi dan kekal kecuali Tuhan dan perubahan yang dibuatNya” membuktikan kejayaannya, wadah ini akhirnya lambat laun hilang ditelan gagahnya sang waktu.
Tuhan ternyata membuat rencana lain dari semua itu, Mahasiswa Hindu dari berbagai Senat Fakultas di Universitas Udayana yang masih peduli terhadap Hindu mencoba menghidupkan kembali wadah melalui sebuah perhelatan akbar yakni Paruman Agung pada tanggal 28 juni 1992 dan wadah ini diberi nama” Forum Persaudaraaan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD UNUD)” dengan panggilan akrab” Forum”
Menjunjung konsep “ngayah” dan slogan “Satyam Eva Jayate” FPMHD membuktikan kegagahannya tetap bertahan dari “terpaan angin sang waktu” hingga memasuki tahun ke-17 sekarang. Tercatat selama rentang waktu tersebut terdapat 12 kali pergantian koordintor yakni ,diantaranya Dewa Rai Anom (1992 – 1994 ), Nyoman Dawan (1994 - 1996), Kadek Swaryati (1996 – 1998), I Dewa Putu Singarsa (1998 – 2000), Ni Nyoman Susanti (2000 – 2001), I Gede Mastika (2001 – 2002), I Ketut Arya Sudiadnyana (2002 – 2003), I Ketut Buana (2003 – 2004), I Wayan Mertayasa (2004 – 2005), I Made Ari Putranta (2005 – 2006), I Wayan Kertiyasa (2006 – 2007) I Gede Indra Suwija Putra (2007 – 2008), dan saat ini yang menjadi koordinator adalah I Putu Hendra Satrawan (2008-2009).
Sebuah organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang menjadi landasan untuk melajukan “mobil” ini serta bagian pendukung dari mobil itu selain koordinator jika bisa diibaratkan sebagai “sopir”. Visi Forum sendiri adalah membentuk Mahasiswa Hindu Unud sebagai kader bangsa yang berkualitas berdasarkan srada,sementara misi FPMHD-Unud adalah menggugah kesadaran Mahasiswa Hindu Unud melalui peningkatan penghayatan dan pengamalan wawasan keagamaan Mahasiswa Hindu Unud, guna meningkatkan potensi diri. Dan “bagian-bagian lain dari mobil ini” yang melengkapi coordinator adalah Sekretaris Jeneral yakni I Gede Arie Novita Pratama, Bendahara yakni I.G.A.Intan Lestari,sebuah badan pertimbangan bernama LItbang diketuai oleh I Made Rusmawan, serta bidang-bidang yang menyokong Forum tetap berjalan yakni Bidang I: Bina Dharma dengan ketua bidang Nyoman Wendy Saputra, Bidang II: Organisasi dengan ketua bidang A.A. Gede Asti Suanda, Bidang III: Bina Warga dengan ketua Bidang I Made Wiasta, Bidang IV: Usaha dan Dana dengan ketua Bidang Shanti Rahayu S.,Bidang V: Hubungan dan Informasi dengan ketua Bidang I Gede Arya Prana Udayana, bidang VI: Advokasi dengan ketua Bidang Ni Luh Gede Santi Dewi dan Bidang VII: Khusus Jurnalistik dengan ketua Bidang Made Santiari. Kesemua itu adalah susunan pengurus untuk periode 2008-2009. Dalam perjalanannya Forum juga pernah mengalami masa sulit, dan untuk itu dipungkiri atau tidak, diperlukan sesosok figur yang dapat diajak berbagi dan memberi nasihat yang terbaik untuk semua jenis permasalahan. Sosok Itu adalah Penasihat, pada periode kepengurusan ini sosok-sosok tersebut adalah Prof. DR. Dr. I Wayan Wita. SPJP., Drs. I Gde Wardana, M.Si., dan Prof. Dr. I Nyoman Sucipta, MP.


Sejumlah agenda yang pernah diadakan Forum seperti Diskusi Panel tentang Pelanggaran Bisame di ULUWATU, Diskusi panel tentang Pantai Geger, ikut menolak RUU Pornograpi, Bakti Sosial di teja kula, dan melaksanakan Lomba Cerdas-cerma Agama Hindu dan Kording se-Bali. Dan kini sebuah titipan manis menutup semua ini yakni Ikang Dharma Inaran Widhi, Dharma Raksati Raksita, Satyam Eva Jayate.(tia)